5 Alasan Juventus Tak Akan Juara Liga Champions Musim Ini


Situs Judi Online - Juventus melulu membutuhkan hasil seri lagi guna memenangkan gelar Serie A pada musim ini. Setelah itu, mereka dapat fokus sepenuhnya di Liga Champions.

Juventus sekitar ini adalahklub yang sangat sukses dalam sejarah sepakbola Italia. Meski paling mendominasi di level domestik, Bianconeri malah kurang beruntung di pentas Eropa.

Raksasa Turin itu melulu pernah memenangkan Liga Champions sejumlah dua kali. Sejak menjadi juara pada tahun 1997, mereka tidak jarang kali kalah dalam empat final.

Musim ini, Juventus sudah menjebol babak perempat final Liga Champions. Lawan yang bakal mereka hadapi ialah Ajax Amsterdam.

Di atas kertas, Ajax bukanlah lawan sebanding untuk Juventus, terlebih sesudah mereka diperkuat Cristiano Ronaldo. Namun, perjalanan mereka guna menjadi juara pasti saja tidak mudah.

Cedera Ronaldo
  • Cristiano Ronaldo ialah bintang pada pertandingan sebelumnya melawan Atletico Madrid. Ia nyaris sendirian menyisihkan klub Spanyol tersebut dengan mencetak hat-trick sampai-sampai timnya lolos ke babak berikutnya.
  • Dua minggu kemudian, pemain berusia 34 tahun tersebut mengalami cedera ketika bertugas membela Portugal di pentas internasional. Cedera yang dirasakan Ronaldo tersebut pasti saja menjadi berita buruk untuk fans Juventus.
  • Hasil tes mengaku bahwa pemenang Ballon d'Or lima kali tersebut mengalami hamstring dan bakal absen sekitar tiga sampai empat minggu. Namun, Ronaldo sedang berjuang untuk dapat kembali lebih cepat.
  • Kabar teranyar dari klub menuliskan bahwa Ronaldo dapat kembali dalam pertandingan melawan Ajax. Namun, terlepas dari kemampuannya sebagai insan super, situasi Ronaldo dipercayai masih belum fit 100 persen.
  • Namun, yang mesti diperhatikan ialah jika terlampau memaksakan tampil, cedera Ronaldo berisiko kambuh. Hal tersebut tentu saja tidak diharapkan semua pihak.

Mengingat Ronaldo sudah memasuki usia 34, kecepatan pemulihannya pasti saja jauh lebih lambat daripada ketika masih muda. Karena itu, peminat Juventus pasti bercita-cita Ronaldo tidak merasakan cedera lainnya pada tahap urgen di Liga Champions ini karena dapat menghancurkan kesempatan mereka guna menjadi juara.

Hanya Sedikit Pemain yang Pernah Juara
  • Meski telah memenangkan tidak sedikit gelar, semua pemain Juventus melulu sedikit yang pernah menikmati manisnya menjuarai Liga Champions.
  • Dari skuad ketika ini, melulu Cristiano Ronaldo, Sami Khedira dan Mario Mandzukic yang pernah mengusung trofi Liga Champions. Kurangnya pengalaman dapat menghancurkan mereka.
  • Memenangkan liga memerlukan konsistensi dan fokus selama lebih dari sembilan bulan. Namun, Liga Champions punya aturan yang berbeda.
  • Pada pertandingan babak sistem gugur, melulu klub yang tampil impresif dalam satu malam yang dapat lolos ke babak berikutnya. Oleh sebab itu, masing-masing klub memerlukan pemain yang dapat memberikan perbedaan dalam pertandingan besar.
  • Itulah kenapa Real Madrid dapat menjadi juara dalam tiga edisi terakhir meskipun kendala di mana-mana. Mereka punya

Terlalu Bergantung Pada Ronaldo
  • Juventus telah mengeluarkan tidak sedikit uang untuk menyebabkan Cristiano Ronaldo. Sebab, Ronaldo sudah mengindikasikan bahwa dirinya adalahpemain terbaik dalam sejarah Liga Champions.
  • Dengan 124 gol, Ronaldo ialah pencetak gol terbanyak di Liga Champions. Di samping itu, ia pernah mengusung trofi tersebut sejumlah lima kali dalam sepanjang kariernya.
  • Namun, urgen untuk disalin bahwa di atas semua keterampilan alien yang dimilikinya, Ronaldo ialah manusia biasa. Ia pun punya kekurangan seperti pemain lainnya.
  • Ada saatnya Ronaldo tidak dapat tampil bagus saat timnya membutuhkannya. Ia tidak berhasil  tampil laksana yang diinginkan dengan standar tingginya.
  • Contohnya ialah di semifinal dan final Liga Champions musim lalu. Namun, untungnya, Real Madrid punya pemain ruang belajar dunia lainnya laksana Gareth Bale, Sergio Ramos dan Karim Benzema yang dapat menggantikan bintang Portugal tersebut.
BACA JUGA: Alexis Sanchez Merapat ke Juventus?

Agen Taruhan Online - Jika Ronaldo tampil buruk di pertandingan Liga Champions berikutnya, apakah pemain Juventus lainnya dapat menggantikan dirinya? Hanya masa-masa yang bakal menjawabnya.
Sejarah Tidak Mendukung

Juventus terakhir kali memenangkan Liga Champions pada tahun 1997. Sejak ketika itu, mereka dapat menembus final sejumlah kali tetapi tidak jarang kali berujung dengan kegagalan.

Real Madrid menggagalkan pesta juara Juventus dalam dua peluang - pada tahun 1998 dan 19 tahun lantas pada tahun 2017. Sementara itu, AC Milan dan Barcelona menciptakan Juventus bertekuk lutut setiap pada final tahun 2003 dan 2015.

Juventus punya ambisi yang besar guna memenangkan Liga Champions. Namun walau sudah mengerjakan yang terbaik, Juventus belum lumayan mampu melalui garis finish.

Ini ialah tren buruk yang hendak mereka akhiri tetapi laksana yang telah terjadi dari tahun ke tahun, sejarah punya teknik yang menarik untuk pulang terulang. Dalam permasalahan Juventus, sejarah dapat memainkan peran urgen dalam menggagalkan usaha Juventus guna menjadi juara.

Tekanan Bisa Menjadi Bumerang
  • Dari seluruh klub yang tersisa di Liga Champions, Juventus dapat dibilang menghadapi tekanan sangat besar guna memenangkan trofi. Karena bila tidak dapat akan dirasakan sebagai bencana.
  • Juventus sangat hendak memenangkan Liga Champions dan kedatangan Cristiano Ronaldo semakin menambah tekanan. Si Nyonya Tua tidak punya dalil untuk tidak menjadi juara.
  • Ini menciptakan para pemain memandang memenangkan Liga Champions menjadi masalah hidup atau mati. Dengan tingkat ekspektasi semua penggemar yang paling tinggi maka kegagalan tidak dapat ditoleransi.
  • Meski urusan itu dapat menjadi motivasi untuk para pemain guna terus melangkah jauh, tetapi desakan yang paling besar dapat menjadi bumerang.
  • Sepak bola tidak melulu melibatkan masalah jasmani tetapi pun psikologis semua pemain. Pemain yang tidak memiliki emosi yang stabil dapat tidak powerful menghadapi tekanan.

Sejarah mengindikasikan bahwa kesebelasan yang paling difavoritkan dapat tersungkur ketika menghadapi desakan besar. Kegagalan Brasil di Piala Dunia 2014 dapat menjadi misal dan desakan besar dapat menggagalkan khayalan Juventus guna mengusung Si Kuping Besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agen Philippe Coutinho Berang dengan Sikap Barcelona

Kiper Persib Terpukul Setelah Mengalami Cedera Parah

Liverpool Menang 3-1 Atas Klub Kasta Ketiga